懂球帝首页 > 新闻正文

Champ Moment: Bukan Rolet Rusia

Aninda 2018-07-02 06:51:02 评论

Rusia melangkah ke perempat-final Piala Dunia 2018 setelah menyentak Spanyol melalui adu penalti.

Sebagian mungkin menganggap babak adu penalti seperti lotere. Rolet Rusia. Penentuan pemenang sebagian besar ditentukan oleh nasib mujur, bukan keterampilan. Namun, penampilan Rusia ketika menyingkirkan Spanyol di babak 16 besar Piala Dunia 2018, Minggu (1/7) malam, adalah sebuah kecermatan menghitung risiko.

Rusia tidak berencana untuk memperdaya Spanyol melalui superioritas keterampilan teknik. Tim asuhan Stanislav Cherchesov itu memilih langkah cerdik: membiarkan pemain Spanyol menguasai bola selama mungkin, mengoper bola ke segala arah, tapi yang pasti tidak boleh ada yang menembus jala gawang Igor Akinfeev. Rencana mereka adalah menekan peluang lawan seminimal mungkin.

Rencana itu tampaknya berantakan pada menit ke-12 ketika gawang Akinfeev kejebolan. Namun, bukan melalui tembakan terarah pemain Spanyol. Sergio Ramos bergulat dengan Sergei Ignashevich memperebutkan bola. Mendadak bola terpental masuk ke dalam gawang Akinfeev. Ramos kegirangan merayakan gol meski tayangan ulang memperlihatkan bola mengenai tumit Ignashevich.

Dengan kondisi seperti ini, seolah tak ada celah bagi Rusia membalas gol. Mereka seperti kalah segalanya. Nasib rupanya berpihak kepada mereka, empat menit sebelum turun minum. Gerard Pique melakukan handball di dalam area terlarang. Sulit mengelak hukuman wasit karena tangan bek Barcelona itu secara aktif menghambat laju bola. Eksekusi dijalani dengan baik oleh Artem Dzyuba.

Sisa pertandingan, 45 menit babak kedua plus 30 menit perpanjangan waktu, diwarnai perjuangan Rusia menjaga setiap jengkal pertahanan mereka. Igor Akinfeev melakukan total delapan penyelamatan. Aleksandr Golovin dkk hanya melepaskan 290 kali operan dan 117 di antaranya dilakukan di wilayah lapangan sendiri. Bandingkan dengan Spanyol melakukan lebih dari 1.000 operan.

Pertandingan seribu operan ini akhirnya harus ditentukan melalui sepuluh tendangan penalti -- termasuk eksekusi Dzyuba di waktu normal yang turut dihitung. Semua eksekutor penalti Rusia berhasil menjalankan tugas, sekaligus melengkapi penampilan buruk David De Gea yang hanya mampu melakukan satu penyelamatan sepanjang turnamen.

Sebaliknya, Akinfeev mementahkan eksekusi Koke dan Iago Aspas untuk membawa Rusia melangkah ke babak delapan besar. Spanyol tersingkir. Tidak sepenuhnya kejutan besar, apalagi kemujuran. Pasalnya, Rusia telah mempersiapkan rencana bermain mereka dengan matang. Tapi, yang jelas, mereka telah mencetak sejarah!

分享到:

我要评论

全部评论(0)

正在加载...

非常抱歉!