Barcelona Terancam Sanksi UEFA, Joan Laporta Lakukan Manuver Diplomatik

Berita Sepak Bola: Presiden Barcelona, Joan Laporta, dikabarkan tengah melakukan upaya agar klubnya terhindar dari sanksi berat UEFA usai melanggar aturan Financial Fair Play (FFP).

Barcelona kembali menjadi sorotan UEFA akibat persoalan keuangan yang terus membayangi klub. Dilansir dari 90Min, presiden klub Joan Laporta kini tengah mengerahkan segala upaya untuk meminimalkan potensi sanksi yang bisa menghambat kiprah tim di kancah Eropa.

Pekan lalu, dalam kunjungannya ke Munich untuk menyaksikan final UEFA Nations League antara Spanyol dan Portugal—yang melibatkan enam pemain Barcelona—Laporta memanfaatkan momen tersebut untuk bertemu langsung dengan Presiden UEFA, Aleksander Ceferin. Tujuan utamanya adalah menjelaskan perbedaan pandangan soal pencatatan pendapatan yang berkaitan dengan sejumlah tuas ekonomi yang diaktifkan klub pada bursa transfer sebelumnya.

Di bawah regulasi LaLiga, pendapatan dari manuver finansial tersebut dicatat sebagai pendapatan biasa, memungkinkan Barcelona mendaftarkan pemain seperti Lewandowski, Kounde, dan Raphinha. Namun, UEFA menilai pendapatan tersebut sebagai pendapatan luar biasa, sehingga menyalahi aturan Financial Fair Play.

Barcelona menyadari bahwa sanksi mungkin tak terhindarkan, namun mereka berupaya keras agar dampaknya tidak terlalu besar. Joan Laporta dikabarkan puas dengan pertemuannya bersama Ceferin dan optimistis bahwa argumentasi mengenai kerangka hukum Spanyol serta dukungan LaLiga bisa memengaruhi keputusan akhir UEFA.

Selain upaya diplomatik, Barcelona juga telah mengajukan keberatan resmi melalui jalur hukum. Dua tahun lalu, klub sempat dijatuhi denda €500 ribu, namun kali ini, sebagai pelanggaran berulang, sanksinya bisa lebih berat—termasuk pembatasan pendaftaran pemain di Liga Champions atau bahkan pengurangan poin.

Manajemen di Camp Nou kini berpacu dengan waktu untuk menghindari pukulan yang dapat mengganggu stabilitas proyek olahraga mereka musim depan.