Riccardo Calafiori Siap Bermain sebagai Gelandang untuk Arsenal

Berita Liga Inggris: Bek Arsenal, Riccardo Calafiori, mengungkapkan keinginannya untuk bermain di posisi gelandang jika diberikan kesempatan. Pemain asal Italia itu menyatakan siap untuk beradaptasi dengan berbagai peran demi membantu tim asuhan Mikel Arteta.

Riccardo Calafiori bergabung dengan The Gunners pada musim panas 2024-25 dari Bologna dengan nilai transfer 42 juta poundsterling. Meski mengalami beberapa kendala cedera, ia telah mencatatkan 26 penampilan di semua kompetisi serta menyumbangkan tiga gol bagi Arsenal.

Debut musim Calafiori di Emirates Stadium bertepatan dengan munculnya Myles Lewis-Skelly, lulusan akademi Hale End yang sukses mengamankan posisi bek kiri. Hal ini membuat Calafiori kerap dimainkan sebagai bek tengah, sebuah posisi yang sebenarnya juga bisa ia mainkan dengan baik.

Keunggulan Calafiori terletak pada versatilitasnya, yang menjadi salah satu alasan utama Arsenal merekrutnya. Kemampuannya untuk maju ke lini tengah membuatnya cocok dengan gaya permainan inverted full-back yang disukai Arteta. Dalam wawancara dengan majalah Rivista Undici, Calafiori mengungkapkan bahwa ia ingin terus mengembangkan permainannya dengan belajar bermain sebagai gelandang.

“Masih banyak hal yang belum saya kuasai. Saya ingin terus belajar bermain di berbagai posisi,” kata Calafiori. “Saat ini, saya sudah bisa bermain di dua posisi, tetapi saya selalu tertarik dengan peran gelandang dan ingin belajar bermain di sana.”

Calafiori mengaku terkesan dengan pendekatan Mikel Arteta sejak bergabung dengan Arsenal. Ia menyebut Arteta sebagai salah satu pelatih yang paling memengaruhi kariernya, bersama Thiago Motta dan Luciano Spalletti. “Thiago Motta, kemudian Luciano Spalletti, dan Mikel Arteta, semuanya mengubah cara saya melihat permainan, cara menempati ruang, semuanya,” ujar Calafiori.

Selain itu, ia juga mengenang momen penting dalam kariernya saat membela Italia di Euro 2024. Meski mencetak gol bunuh diri saat kalah 0-1 dari Spanyol, ia menganggap pertandingan itu sebagai titik balik dalam kariernya.

“Itu adalah pertandingan yang paling berkesan bagi saya dan yang tidak akan pernah saya lupakan,” katanya. “Saya bangga dengan cara saya bereaksi setelah gol bunuh diri itu. Saya bermain lebih baik setelahnya. Itu adalah puncak dari perjalanan panjang saya.”